Selasa, 26 Oktober 2010

Pengaruh keluarga dan rumah tangga

Pengaruh keluarga dan rumah tangga


Perilaku konsumen mempunyai peranan penting dalam mengambil suatu keputusan pembelian. Perilaku konsumen tersebut antara lain strategi pemasaran, pribadi, dan psikologis. Banyaknya permintaan akan suatu produk juga akan diikuti dengan banyaknya penawaran, begitu juga yang terjadi dengan industri deterjen. Keberadaan deterjen sekarang ini begitu sangat dibutuhkan, terutama dalam rumah tangga. Besarnya pengaruh perilaku konsumen dalam mengambil suatu keputusan bukan tidak mungkin menjadi penyebab terjadinya berpindah merek (Brand Switching). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan perilaku konsumen terhadap keputusan berpindah merek deterjen. penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan data yang diperoleh menggunakan angket tertutup. Sampelnya adalah 100 Ibu rumah tangga di Perumahan Bumi Ardimulyo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yang mengkonsumsi dan yang pernah berpindah merek deterjerjen dalam setiap penggunaannya. Teknik pengumpulan sample dalam penelitian ini menggunakan teknik kuota. Variabel yang diangkat dalam penelitian ini yaitu perilaku konsumen sebagai variabel bebas (X) yang meliputi strategi pemasaran (X1), pribadi (X2), dan psikologis (X3). Sebagai variabel terikat (Y) yaitu keputusan berpindah merek deterjen. Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows 10.0, dengan taraf signifikansi 5%. Setelah melalui proses pengolahan data dan analisis regresi linier berganda diketahui hasil penelitian yang menyatakan bahwa: (1) nilai b1 = 0,300, nilai t = 3.351, dan signifikansi t = 0,001 membuktikan bahwa pengaruh variable strategi pemasaran terhadap keputusan berpindah merek deterjen signifikan atau dapat dipercaya; (2) nilai b2 = -0,280, nilai t = -3.175, dan signifikansi t = 0,002 membuktikan bahwa pengaruh variabel pribadi terhadap keputusan berpindah merek deterjen signifikan atau dapat dipercaya; (3) nilai b3 = 1,132, nilai t = 16.392, dan signifikansi t = 0,000 membuktikan bahwa pengaruh variabel psikologis terhadap keputusan berpindah merek deterjen signifikan atau dapat dipercaya; sedangkan pengaruh simultan terbukti dengan signifikansi dengan nilai F = 160.546 dengan signifikansi F = 0,000. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh signifikan antara strategi pemasaran terhadap keputusan berpindah merek deterjen pada Ibu rumah tangga di Perumahan Bumi Ardimulyo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang; (2) ada pengaruh signifikan antara pribadi terhadap keputusan berpindah merek deterjen pada Ibu rumah tangga di Perumahan Bumi Ardimulyo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang; (3) ada pengaruh signifikan antara psikologis terhadap keputusan berpindah merek deterjen pada Ibu rumah tangga di Perumahan Bumi Ardimulyo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang; (4) dari ketiga variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan berpindah merek deterjen; (5) psikologis adalah variabel yang dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan berpindah merek deterjen. Saran yang bisa diberikan berkaitan dengan temuan yang diperoleh selama melaksanakan penelitian ini adalah: (1) diketahui bahwa kualitas deterjen menjadi prioritas utama responden dalam memilih deterjen. Dengan penemuan ini diharapkan produsen bisa benar-benar memperhatikan kualitas, salah satu cara misalnya dengan cara memberi inovasi secara terus menerus terhadap produknya serta dapat menginformasikan produknya dengan lebih menarik lagi dengan harapan dapat menarik dan mempertahankan konsumennya; (2) dalam penelitian ini psikologis responden sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan berpindah merek. Dengan kejadian ini alangkah baiknya jika produsen dapat menginformasikan dan lebih mendekatkan lagi produknya dengan cara yang berbeda dan lebih personal.

Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan.
Pertama, banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.
Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen benar-benar meresap.
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
APAKAH KELUARGA ITU?
Keluarga (family) adlah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama. Keluarga besar (extended family) mencakup keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).
APAKAH RUMAH TANGGA ITU?
Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran. Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
1. Fungsi Pembelian
2. Produksi Rumah Tangga
3. Fungsi Konsumsi
4. Fungsi Pasar Tenaga Kerja
5. Fungsi Pemeliharaan Keluarga
B Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga
1. Informasi
2. Sumber Keuangan
3. Barang Pasar
4. Karakteristik
5. Waktu
C. Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya
1. Data
2. Peluang Pasar Tenaga Kerja
3. Peluang Pasar Produk
4. Struktur Rumah Tangga
5. Kepuasan
Walaupun rumah tangga dan keluarga kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewktu menganalisis bagaimana keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di dalam keluarga trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri. Para pemasar tidak hanya berpikir tentang keluarga, kategori rumah tangga yang terbesar, tetapi juga rumah tangga nonkeluarga, yang berkembang lebih cepat.

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA / RUMAH TANGGA
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang telah
dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
Kondisi sosial ekonomi keluarga (pendapatan, pendidikan, jenis pekerjaan dan
ukuran keluarga) mempengaruhi pola konsumsi keluarga.