Senin, 17 Oktober 2011

ANALISIS KEPUTUSAN

PENDAHULUAN
Analisis keputusan akan bermanfaat dalam menghadapi masalah. Dengan kata lain masalah membutuhkan analisis keputusan karena masalah memiliki sifat:
(1)Unik
(2) Tak pasti
(3) Jangka panjang
(4) Komplek
Mengkaji masalah pengambilan keputusan secara sistematik maka secara deskriftif urutannya adalah sbb:
(1) Melihat bagaimana situasi lingkungan yang melingkupi persoalan pengambilan keputusan yang di buat manusia.
(2) Bagaimana kemampuan manusia untuk menyelesaikan persoalan.
(3) Instuisi
(4) Penilaian keputusan
(5) Lingkungan
Pengambil keputusan selalu dihadapkan dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian, kompleks dan dinamis. Pada umumnya, manusia akan bereaksi menghadapai lingkungan (ketidakpastian, dinamis dan kompleks) dalam bentuk kecemasan dan kebingungan. Reaksi tersebut adalah wajar.
kemampuan manusia. Dalam menghadapi lingkungan dengan kecemasan dan kebingungan, manusia memiliki alat yang dapat dimanfaatkan guna mengatasinya dengan:
(1)Kecerdasan
(2) Persepsi
(3)Falsafah

FOMALISASI ANALISIS KEPUTUSAN
Analisis keputusan bukanlah suatu prosedur yang mujarab, dalam pengertian ia dapat mengubah keadaan lingkungan. Manusia dalam memecahkan masalah memerlukan “alat” yang melekat pada dirinya, yaitu: kecerdasan, persepesi dan falsafah.
Dengan kecerdasan dan kemampuan yang dimiliknya, manusia mendapatkan beberapa alternatif dalam mengambil suatu keputusan. Alternatif tersebut haruslah dijabarkan secara kuantitatif bukan penjabaran secara umum.
Terkait dengan hal tersebut maka dalalm memcahkan masalah dibutuhkan informasi yang dapat kita kategorikan dalam dua bentuk:
(1) Penetapan nilai kemungkinan dan
(2) peyusunan model Penetapan Nilai kemungkinan
Pernyataan nilai kemungkinan merupakan suatu state of mind , suatu cara untuk menggambarkan ketidakpastian seseorang dalam menghadapi suatu kejadian atau variabel-variabel. Pada dasarnya setiap orang dapat berpikir secara probabilistik meskipun membutuhkan seseorang yang lebih ahli untuk itu. Analisis keputusan dapat melakukan penjajagan dan menjabarkan implikasi dari ketidakpastian secara efektif.

Penyusunan Model
Penyusunan model kepurusan merupakan suatu cara untuk menggambarkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor yang terlibat.

Analisa keputusan terdiri atas teori-teori, proses-proses, metoda analitik untuk pengambilan keputusan yang menyebabkan ketidakpastian, dinamika, dan asepk multicriteria dari keputusan. Metoda decision analysis antara lain:

Konsep Decision Tree
Mengubah data menjadi pohon keputusan (decision tree) dan aturan-aturan keputusan (rule)

Contoh pemakaian Decision Tree
1. Diagnosa penyakit tertentu, seperti hipertensi, kanker, stroke dan lain-lain.
2. Pemilihan produk seperti rumah, kendaraan, komputer dan lain-lain
3. Pemilihan pegawai teladan sesuai dengan kriteria tertentu
4. Deteksi gangguan pada komputer atau jaringan komputer seperti Deteksi Entrusi,
deteksi virus (Trojan dan varians)

Tipe Simpul Pada Tree
Tree mempunyai 3 tipe simpul yaitu:
1. Simpul akar dimana tidak ada masukan edge dan 0 atau lebih keluaran edge (tepi),
2. Simpul internal, masing-masing 1 masukan edge dan 2 atau lebih edge keluaran,
3. Simpul daun atau simpul akhir, masing-masing 1 masukan edge dan tidak ada edge keluaran.

Analytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendekatan yang memberikan kesempatan bagi setiap individu atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan atau ide-ide dan mendefinisikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara membuat asumsi-asumsi dan selanjutnya mendapatkan pemecahan yang diinginkannya.
Di bawah ini beberapa keuntungan AHP (2) :
• AHP memberikan satu model yang mudah dimengerti, luwes untuk macam-macam persoalan yang tidak terstruktur.
• AHP mencerminkan cara berpikir alami untuk memilah-milah elemen-elemen dari satu sistem ke dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
• AHP memberikan suatu skala pengukuran dan memberikan metoda untuk menetapkan prioritas.
• AHP memberikan penilaian terhadap konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menentukan prioritas.
• AHP menuntun ke suatu pandangan menyeluruh terhadap alternatif-alternatif yang muncul untuk persoalan yang dihadapi
Terdapat empat tahap digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan metodologi AHP (3) :
• Membangun penyajian hirarki dari permasalahan. Posisi puncak dari hirarki merupakan sasaran atau goal yang akan dicapai, sedangkan keputusan alterntif-alternatif berada di paling bawah dari hirarki tersebut.
• Menghasilkan nilai-nilai perbandingkan dari elemen-elemen yang ada di hierarki tersebut. Tahap ini memerlukan analis (pengambil keputusan) untuk membuat perbandingan-perbandingan dari elemen-elemen dari setiap level terhadap level yang lebih tingginya. Skala yang dipergunakan AHP untuk membandingkan dua elemen, misalkan A dan B, terhadap sebuah atribut U, yaitu:
1- A mempunyai kepentingan yang sama dengan B terhadap U
3- A mempunyai lebih kepentingan sedikit dibandingkan B terhadap U
5- A mempunyai lebih kepentingan dibandingkan B terhadap U
7- A mempunyai lebih banyak kepentingan dibandingkan B terhadap U
9- A mendominasi kepentingan daripada B terhadap U
2, 4, 6, 8 merupakan nilai yang berada di antaranya
• Melakukan perhitungan melalui metoda eigenvalue (pendekatan matematika yang digunakan AHP (4) ) untuk menentukan prioritas-prioritas relatif dari setiap elemen di setiap level hierarki.
• Menampilkan urutan-urutan prioritas dari seluruh alternatif solusi penyelesaian masalah terhadap goal yang hendak dicapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar